Alkulturasi (acculturation)
Akulturasi dapat didefinisikan
sebagai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing
dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Pada beberapa penjelasan
di buku-buku pelajaran Sosiologi, proses akulturasi tersebut dapat digambarkan
seperti berikut:
Beberapa contoh yang
sering digunakan untuk menjelaskan proses akulturasi antara lain:
a. Menara kudus, akulturasi antara Islam (fungsinya sebagai masjid) dengan Hindu (ciri fisik menyerupai bangunan pura
pada agama Hindu.
b. Wayang, akulturasi
kebudayaan Jawa (tokoh wayang: Semar, Gareng, Petruk, Bagong) dengan India
(ceritanya diambil dari kitab Ramayana dan Mahabharata)
c. Candi Borobudur,
akulturasi antara agama Budha (candi digunakan untuk ibadah umat Budha) dengan
masyarakat sekitar daerah Magelang (relief pada dinding candi menggambarkan
kehidupan yang terjadi di daerah Magelang dan sekitarnya)
d. Seni kaligrafi,
akulturasi kebudayaan Islam (tulisan Arab) dengan kebudayaan Indonesia
(bentuk-bentuknya bervariasi)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
akulturasi
Terjadinya akulturasi adalah
perubahan sosial budaya dan struktur sosial serta pola budaya dalam suatu
masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang
masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan
sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Secara garis besar, ada dua faktor
yang menyebabkan akulturasi dapat terjadi, yaitu:
Faktor
Intern
- Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
- Adanya penemuan baru. Discovery (penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada). Invention (penyempurnaan penemuan baru). Innovation(pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat).
- Konflik yang terjadi dalam masyarakat.
- Pemberontakan atau revolusi
Faktor
Ekstern
- Perubahan alam
- Peperangan
- Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi (penyebaran kebudayaan), akulturasi (pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi).
Faktor-faktor yang memperkuat
potensi akulturasi dalam taraf individu adalah faktor-faktor kepribadian
seperti toleransi, kesamaan nilai, mau mengambil resiko, keluesan kognitif,
keterbukaan dan sebagainya. Dua budaya yang mempunyai nilai-nilai yang sama
akan lebih mudah mengalami akulturasi dibandingkan dengan budaya yang berbeda
nilai.
Relasi Internakultural
Relasi Internakultural Adalah komunikasi yang terjadi di
antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda RAS, etnik,
atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart L.
Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda
budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).
Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang
serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi
antarbudaya sebagai human flow national boundaries. Misalnya, dalam
keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-bangsa dari berbagai
negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred E. Jandt
mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara
orang-orang yang berbeda budayanya. Jadi, akulturasi dan relasi internakultural saling mempengaruhi karena dengan
akulturasi seseorang dapat mengetahui kebudayaan asing yang ada sedangkan
relasi internakultural merupakan komunikasi antar budaya yang hidup didalamnya
masyarakat yang berbeda ras, suku, etnis, dll. Yang menjadikan budaya semakin
beragam adalah karena manusia hidup sengan diturunkannya warisan budaya dari
generasi terdahulu sampai generasi selanjutnya. Dengan akulturasi
seseorang belajar untuk mengkondisikan bagaimana pengaruh asing mempengaruhi
kebudayaan pribumi dan relasi internakultural terjadi dengan adanya pengkondisian
komunikasi antar budaya yang membuat manusia saling berinteraksi dengan budaya
yang bermacam-macam di dunia ini.
sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya
http://www.psychologymania.com/2012/06/faktor-yang-mempengaruhi-akulturasi.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/poerwanti-hadi-pratiwi-spd-msi/asimilasi-akulturasi.pdf