Terapi dalam Psikoterapi terdapat bentuk-bentuk utama diantaranya adalah:
1.
Tetapi Supportive (terapi suportif)
a.
Definisi terapi suportif
Suatu
bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien
beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk
mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
b.
Tujuan dari terapi suportif adalah
•
Menaikkan fungsi psikologi dan sosial
•
Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin
•
Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
•
Mencegah terjadinya relaps
•
Bertujuan agar penyesuaian baik
•
Mencegah ketergantungan pada dokter
•
Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga
c.
Macam-macam teknik terapi suportif:
(1)
Guidance/Bimbingan, yakni prosedur pemberian pertolongan secara aktif dengan
cara memberikan fakta dan interpretasi' dalam bidang pendidikan, pekerjaan,
hubungan sosial dan bidang-bidang Kesehatan
(2)
Manipulasi lingkungan, yakni usaha untuk menyelesaikan problem-problem
emosional klien dengan cara menghilangkan atau mengubah unsur-unsur lingkungan
yang tidak menguntungkan
(3)
Eksternalisasi perhatian, yakni usaha untuk mengalihkan perhatian klien yang
mengalami keeeinasan atau depresi dengan jalan memberikan dorongan agar klien
dapat memulai lagi aktivitas yang pernah disenanginya ataupun mengembangkan
kesenangan baru untuk mengisi waktu senggangnya. Jenis-jenis eksternalisasi
perhatian antara lain terapi kerja, terapi musik,terapi gerak dan tari, terapi
syair, terapi sosial
(4)
Sugesti-prestis, yakni usaha terapis untuk mensugesti klien, yakni memberikan
pengaruh psikis tanpa daya kritik
(5)
Meyakinkan kembali (reassurance), terapi ini biasanya menyertai pada setiap
terapi. Klien yang merasa dieengkam ketakutan yang irasional perlu ditenangkan
dan dihibur.Terapis perlu mendiskusikan ketakutan-ketakutan tersebut secara terbuka
dengan kliennya untuk menjelaskan bahwa ketakutan itu tidak rasional atau tidak
berdasar
(6)
Dorongan dan paksaan, yakni dengan memberikan ren-'ara' dan punishment untuk
menstimulasi perilaku klien sesuai yang diharapkan. Di antaranya dengan cara klien
diberi tugas untuk melawan impuls-impuls yang menimbulkan neurotik, berusaha
menghilangkan atau mengurangi intcnsitasnya sampai di bawah titik kritis
(7)
Persuasi, yakni mendasari diri pada anggapan bahwa dalam diri klien mempunyai
sesuatu kekuatan untuk proses emosinya yang patologis dengan kekuatan dan
kemampuan ataupun dengan menggunakan common sensenya sendiri, sebab pada
umumnya orang yang menderita gangguan jiwa dalam keadaan intelek tertutup emosi
(8)
Pengakuan dan penyaluran, yakni dengan cara mengeluarkan isi hati kepada orang
lain. Pendekatan ini untuk mengurangi tekanan yang ada pada klien, sebab dengan
adanya pengakuan dan penyaluran maka segala rasa tertekan yang mengganjal dapat
dilepaskan (katarsis)
(9)Terapi
kelompok pemberi inspirasi, yakni terapi kelompok yang terdiri dari klien yang
memiliki problem sejenis
2.
Terapi reeducative (Reedukatif)
A.
Definisi Terapi reedukatif
Membangkitkan
pengertian pada penderita tentang konflik-konflik jiwa yang dikandungnya,yang
terutama terletak dalam alam sadarnya.terapi ini lebih banyak menempatkan
konflik konflik alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri
kembali, memodifikasi tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan
potensi-potensi kreatif yang ada.
B.
Contoh Psikoterapi Reedukatif:
Terapi
Manusia :
Terapi untuk kepentingan individu
Terapi
kelompok :
Terapi untuk kepentingan kelompok
Terapi
Keluarga :
Berkaitan tentang relasi terdekat
3.
Terapi Reconstructive(rekonstruktif)
A.
Definisi Terapi Rekonstruktif
Terapi
Rekonstruktif yakni menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi
bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi atau lebih mudahnya Dicapainya
tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk
mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
B.
Tujuan Terapi Rekonstruktif
Perombakan
radikal daripada corak kepribadian hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian
diri yang lebih efisien,akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan
emosional dengandilahirkannya potensi adaptif baru
C.
Cara atau pendekatan
Psikoanalisis
klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut,
dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.
D.
Teknik Psikoanalisis Freud
Freud
membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari
ketiga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling
penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di
dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan
instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan
unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja.
Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang
memiliki kontak langsung dengan realitas.
Freud
mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan ‘mind
apparatus’, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi
konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian,
seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya
pemenuhan kepuasan yang segera.
Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang
mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego,
berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.
Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan
individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego
menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.
sumber : staff.uny.ac.id/sites/default/files/scan0003_6.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar