Transmisi budaya dan biologis serta awal perkembangan dan pengasuhan
Transmisi budaya, adalah
cara sekelompok orang dalam masyarakat atau budaya cenderung untuk belajar
dan menyampaikan informasi baru. Gaya
belajar sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu budaya sosialisasi dengan
anak-anak dan orang muda. kunci
dari budaya adalah bahwa hal
itu tidak diteruskan secara biologis dari orang tua kepada keturunannya,
melainkan belajar melalui pengalaman dan partisipasi .Atas dasar pembelajaran
budaya, orang menciptakan, ingat, dan berurusan dengan ide-ide. Mereka memahami dan menerapkan sistem
spesifik dari makna simbolis .Belajar
budaya tergantung pada inovasi atau kemampuan untuk membuat tanggapan baru
terhadap lingkungan dan kemampuan untuk berkomunikasi atau meniru perilaku
orang lain (Lehmann, Feldman & Kaeuffer, 2010).
1.Transmisi Vertikal
• General Acculturation
Dari orang yang lebih tua atau orang tua, pada budaya sendiri (intra) informal yang bdidapat dari lingkungan keluarga.
contoh : seorang cucu yang taat melaksanakan ibadah karena melihat conoh dari neneknya
• Specific Socialization
Peristiwa yang disengaja, terarah dan sistematis.
Contoh : anak di didik untuk tidak membantah orang tua. (pendidikan formal yang didapat dari sekolah).
2. Oblique Transmision
Dari orang dewasa lain yang budayanya sama (akulturasi/sosialisasi) dan dari orang yang budayanya beda (akulturasi/resosialisasi)
• General Acculturation
Orang dewasa yang budayanya sama
contoh : anak meniru sopan-santun orang dewasa, misalnya guru.
• Specific Socialization
contoh : guru menanamkan sifat-sifat empati dan simpati terhadap orang lain.
• General Acculturation
Orang dewasa yang berbudaya beda.
contoh : model pakaian,gaya berdandan maupun gaya potongan rambut
3. Horizontal Transmision
• General Aacculturation
Dari teman sebaya pada budaya yang sama.
contoh : anak ikut-ikutan meminum minuman alkohol dan meroko karena ikut temannya.
• Specific Socialization
contoh : ketika diskusi kelompok, anak mengikuti aturan yang berlaku misalnya berbicara bergantian.
Bentuk-bentuk transmisi budaya
1. Enkulturasi
. Proses penerusan dan kebudayaan transmsi dari generasi ke generasi selama hidup seseorang individu dimulai dari keluaraga terutama ibu. Belajar budaya memungkinkan individu untuk memperoleh keterampilan yang mereka akan mampu untuk mandiri selama hidup mereka (Van Schaik & Burkart, 2011). Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. enkulturasi menyebabkan budaya masyarakat tertentu bergerak dinamis mengikuti perkembangan jaman. mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
2.Akulturasi
proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur kebudayan asing itu lambat laun dapat diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnnya kebudayaan itu sendiri.Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi selalu adakelomok individu-individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi . proses akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri.
3.Sosialisasi
sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process a child learns to be a participant member of society” –proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpatisipasi dalam masyarakat.Sosialisasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat.Proses sosialisasi ini akan terus berlangsung sepanjang hayat si Anak/Individu. Seorang Individu dalam kehidupan masyarakatnya akan selalu belajar kebudayaan melalui proses-proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi secara bersamaan.
Pengaruh Enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Enkulturasi terjadi karena lingkungan yang menerapkan aturan-aturan tersebut. Sehingga individu itu sendiri menyesuaikan.
Pengaruh Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Akulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Akulturasi terjadi karena sekelompok orang asing yang berangsur-angsur mengikuti cara atau peraturan di dalam lingkup orang Indonesia.
Perbedaan Enkulturasi dengan Akulturasi
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur ditransmisikan dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Mempelajari mengenai budaya, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan dengan gen. Orang tua, teman-teman, lembaga sekolah, dan pemerintahan adalah guru utama di bidang kultur. Dan enkulturasi terjadi melaui mereka.
Sedangkan akulturasi mengacu pada proses dimana kultur diperbaiki dan dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur yang lain. Sebagai contoh, apabila ada sekelompok imigran yang kemudiam menetap di Amerika Serikat (kultur tan rumah), maka kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur Tuan rumah ini. Lama kelamaan, nilai, dan cara berperilaku serta kepercayaan dari kultur tuan rumah ini akan menjadi bagian dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
Kesamaan dan Perbedaan Antar budaya dalam Hal Transmisi Budaya melalui awal masa perkembangan dan pola kelekatan (attachment) pada ibu atau pengasuh
Awal Perkembangan dan Pengasuhan Transmisi budaya dapat terjadi sesuai dengan awal pengembangan dan pengasuhan yang terjadi pada masing-masing individu. Dimana proses seperti enkulturasi, sosialisasi ataupun akulturasi yang mempengaruhi perkembangan psikologis individu tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan dan bagaimana lingkungan yang diterimanya.
Jika seorang anak sedari dini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pengasuh, maka kelekatan antara seorang anak dan ibu akan kurang daripada bersama pengasuhnya. Karena pengaruh sosialisasi, akulturasi, dan enkulturasi terjadi di masyarakat, membuat setiap orang berusaha untuk mengetahui hal tersebut. Sehingga pola perilaku individu mengalami proses belajar dalam kesehariannya melalui sosialisasi terhadap lingkungan yang mempengaruhinya. Maka terjadilah kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam mempengarahui pola perkembangan seorang anak.
sumber :
http://id.termwiki.com/ID:cultural_transmission
http://www.scribd.com/doc/27119983/A-Sosialisasi-1-Pengertian-Sosialisasi-Menurut-Para
http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi http://www.imadiklus.com/2012/04/kajian-antropologi-teknologi-pendidikan-kasus-transmisi-budaya-belajar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar